Oleh: Izmi Latifa Navida
A.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar
merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan,
dan sikap. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhannya, mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum
dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami,
mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Dalam keseluruhan
proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan
paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan siswa sebagai
anak didik.
Pembelajaran
mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang
mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada
awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa
meliputi kemampuan dasar, motivasi, latar belakang akademis serta latar
belakang sosial ekonomi.
B.
Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran
Jika
hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan
tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar yang menurut Djamarah sebagai
berikut :
a) Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurangkurangnya individu
merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
b)
Perubahan
dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri indiviu
berlangsung terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses
belajar berikutnya.
c)
Perubahan
dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam
perbuatan belajar, perubahan selalu bertambah dan tertuju memperoleh suatu yang
lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usah belajar dilakukan, makin banyak
dan makin baik perubahan yang diperoleh.
d) Perubahan dalam belajar bukan
bersifat sementara
Perubahan bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja
seperti berkeringat, keluar air mata, menangis dan sebagainya. Perubahan
terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
e)
Perubahan
mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan
yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan
keseluruhan tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasil ia akan
mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilam, pengetahuan.
C.
Teori Deskriptif dan Preskriptif
Teori deskriptif
adalah goal free (untuk memberikan
hasil), sedangkan teori preskriptif adalah goal
oriented (untuk mencapai tujuan). Teori belajar adalah deskriptif dan teori
pembelajaran adalah preskriptif. Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan
utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah
preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
Reigeluth
(1983) mencoba mengemukakan perbedaan antara teori deskriptif (teori belajar)
dan teori preskriptif (teori pembelajaran). teori preskriptif (teori
pembelajaran) adalah goal oriented, sedangkan
teori deskriptif (teori belajar) adalah goal
free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran (preskriptif) dimaksudkan
untuk mencapai tujuan, sedangkan teori belajar (deskriptif) dimaksudkan untuk
memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan
teori pembelajaran adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan
dalam pengembangan teori belajar, variable yang diamati adalah hasil belajar
sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi.
Dengan
kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan
pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori belajar
mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologis dalam
diri siswa.
Contoh teori
belajar deskriptif
Seorang
anak belajar dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bagus di ulangan keduanya
setelah anak tersebut gagal di ulangan pertamanya. Dalam hal ini teori
deskriptif berperan dalam menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan
agar nilai anak tersebut di ulangan kedua bisa bagus diantaranya dia harus
belajar lebih giat, lebih memehami materi, menayakan jika materi belum jelas,
tidak mengulangi kesalahan di ulangan pertamanya dan memiliki seseorang yang
bisa membantu dalam belajar.
Contoh:
Teori pembelajaran preskriptif
Seorang
guru yang melihat anak didiknya nilai ulangannya tidak memenuhi syarat maka
guru tersebut berusaha untuk mencari solusi yang tepat untuk siswanya agar
mendapat nilai yang bagus yaitu guru dengan senang hati memberikan motivasi
kepada siswanya, mengajak siswanya agar belajar kelompok, memeberikan solusi
yang menumbuhkan semangat, kepercayaan diri dan pantang menyerah dan selalu
bersikap baik dengan siswanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar