Selasa, 31 Januari 2017

Hakikat, Ciri-Ciri Belajar dan Pembelajaran (Teori Deskriptif dan Preskriptif)

Oleh: Izmi Latifa Navida

A.      Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya, mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan siswa sebagai anak didik.
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasar, motivasi, latar belakang akademis serta latar belakang sosial ekonomi.

B.       Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar yang menurut Djamarah sebagai berikut :
a)    Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurangkurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
b)        Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri indiviu berlangsung terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
c)        Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan selalu bertambah dan tertuju memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usah belajar dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
d)       Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja seperti berkeringat, keluar air mata, menangis dan sebagainya. Perubahan terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
e)        Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasil ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilam, pengetahuan.

C.      Teori Deskriptif dan Preskriptif
Teori deskriptif adalah goal free (untuk memberikan hasil), sedangkan teori preskriptif adalah goal oriented (untuk mencapai tujuan). Teori belajar adalah deskriptif dan teori pembelajaran adalah preskriptif. Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
Reigeluth (1983) mencoba mengemukakan perbedaan antara teori deskriptif (teori belajar) dan teori preskriptif (teori pembelajaran). teori preskriptif (teori pembelajaran) adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif (teori belajar) adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran (preskriptif) dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori belajar (deskriptif) dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan teori pembelajaran adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam pengembangan teori belajar, variable yang diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi.
Dengan kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologis dalam diri siswa.
Contoh teori belajar deskriptif
Seorang anak belajar dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bagus di ulangan keduanya setelah anak tersebut gagal di ulangan pertamanya. Dalam hal ini teori deskriptif berperan dalam menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar nilai anak tersebut di ulangan kedua bisa bagus diantaranya dia harus belajar lebih giat, lebih memehami materi, menayakan jika materi belum jelas, tidak mengulangi kesalahan di ulangan pertamanya dan memiliki seseorang yang bisa membantu dalam belajar.
Contoh: Teori pembelajaran preskriptif

Seorang guru yang melihat anak didiknya nilai ulangannya tidak memenuhi syarat maka guru tersebut berusaha untuk mencari solusi yang tepat untuk siswanya agar mendapat nilai yang bagus yaitu guru dengan senang hati memberikan motivasi kepada siswanya, mengajak siswanya agar belajar kelompok, memeberikan solusi yang menumbuhkan semangat, kepercayaan diri dan pantang menyerah dan selalu bersikap baik dengan siswanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar