oleh: Izmi Latifa Navida
1.
Pengertian Teori Belajar Sibernetik
Sibernetik merupakan bentuk kata serapan dari kata ’Cybernetic’ yakni sistem
kontrol dan komunikasi yang memungkinkan feedback atau umpan balik. Kini
istilah sibernetik berkembang menjadi segala sesuatu yang berhubungan dengan
internet, kecerdasan buatan dan jaringan komputer. Teori ini berkembang dengan
sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori
sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Asumsi lain dari teori
sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk
segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat
ditentukan oleh sistem informasi (penyampaian materi). Sebuah informasi mungkin
akan dipelajari oleh seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan
informasi yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar
yang berbeda.
2.
Pemrosesan Informasi
dalam Teori Belajar Sibernetik
Dalam teori belajar sibernetik berorientasi pada pemrosesan informasi, yaitu
bagaimana kecakapan siswa dalam memproses informasi dan cara mereka dapat
memperbaiki kecakapan untuk menguasai informasi. Selanjutnya digunakan acuan
oleh seorang pengajar dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dalam penyampaian
informasi kepada siswa lebih efektif.
Pemrosesan informasi dalam pembelajaran tidak terlepas dari komunikasi. Misalnya
melalui komunikasi guru sebagai sumber menyampaikan informasi dalam proses
belajar dan pembelajaran yang berupa materi pelajaran, kepada penerima yaitu
siswa dengan menggunakan simbol-simbol baik lisan, tulisan, dan bahasa
non-verbal. Sebaliknya siswa akan menyampaikan beberapa pesan sebagai respon
kepada guru (feedback) sehingga terjadi komunikasi dua arah.
Robert Gagne berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk
hasil pembelajaran. Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran
dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human capabilities) yang terdiri atas:
a) Informasi verbal: hasil pembelajaran
yang berupa informasi yang dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau
kalimat) baik secara tertulis atau secara lisan. Informasi verbal bisa berupa
pemberian nama atau label terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi
atau pengertian, atau perumusan berbagai hal dalam bentuk verbal.
b) Kecakapan intelektual: kecakapan
individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungan dengan menggunakan
simbol-simbol. Kecakapan intelektual ini mencangkup kecakapan dalam membedakan
(diskriminasi), konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum-hukum.
Kecakapan ini sangat diperlukan dalam menghadapi pemecahan masalah.
c)
Strategi kognitif: kecakapan individu untuk melakukan
pengendalian dalam mengelola (management)
keseluruhan aktivitasnya. Dalam proses pembelajaran, strategi kognitif ini
mengarah pada kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berpikir agar
terjadi aktifitas yang efektif.
d)
Sikap:
hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih berbagai
tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap dapat diartikan sebagai
keadaan di dalam diri individu yang akan memberi arah kecenderungan bertindak
dalam menghadapi sutu objek atau rangsangan.
e)
Kecakapan
motorik: hasil pembelajaran yang berupa kecakapan gerakan yang dikontrol oleh otot
dan fisik.
Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian
informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri
dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam
ingatan (retrieval). Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi
dan proses penelusurannya bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling
umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai informasi
yang diinginkan diperoleh.
3.
Proses Berpikir
Algoritmik dan Heuristik dalam Teori Belajar Sibernetik
a)
Proses
berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir yang sistematis, tahap demi tahap,
linear, konvergen, lurus menuju ke satu target tujuan tertentu. Contoh dalam
kehidupan sehari-hari seperti kegiatan menjalankan mesin mobil, dalam
menjalankan mesin mobil kegiatan yang dilakukan atau dijalankan secara
berurutan.
b)
Proses
berpikir heuristik, yaitu cara berpikir divergen, menuju ke beberapa target
tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan
penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berpikir
heuristik. Contoh proses berpikir heuristik misalnya penemuan cara memecahkan masalah,
dalam pembelajaran biasa dikenal dengan metode problem solving (pemecahan
masalah sosial dari sebuah materi pembelajaran).
4.
Aplikasi Teori Belajar
Sibernetik
dalam Kegiatan Pembelajaran
Model pembelajaran sibernetik yang sering disinonimkan dengan umpan balik
(feedback) dalam konteks pendidikan umpan balik ini sangat penting artinya bagi
keberhasilan belajar dan pembelajaran. Dengan adanya umpan balik dari siswa,
guru akan mengetahui apakah materi yang disampaikan telah dipahami dan apa
kesulitan siswa dalam memahami, jika ada selanjutnya tindakan remedial apa yang
perlu dilakukan. Sebaliknya, umpan balik dari guru misalnya dalam bentuk nilai
atas hasil kerja siswa akan mengingatkan kepada siswa sampai sejauh mana
penguasaannya terhadap materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan umpan balik
tersebut siswa dapat memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajarnya jika kurang memuaskan.
Gagne mengemukakan ada sembilan langkah pengajaran yang perlu
diperhatikan oleh guru. Langkah-langkah tersebut adalah:
a)
Melakukan
tindakan untuk menarik perhatian siswa
b)
Memberikan
informasi kepada siswa mengenai tujuan pengajaran dan topik-topik yang akan
dibahas
c)
Merangsang
siswa untuk memulai aktivitas pembelajaran
d)
Menyampaikan
isi pelajaran yang dibahas sesuai dengan topik yang telah ditetapkan.
e)
Memberikan
bimbingan bagi aktivitas siswa dalam pembelajaran.
f)
Memberikan
peneguhan kepada prilaku pembelajaran siswa.
g)
Memberikan
umpan balik terhadap prilaku yang ditunjukkan siswa
h)
Melaksanakan
penilaian proses dan hasil belajar
i)
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan menggunakan hasil pembelajaran.