Oleh: Izmi Lanav
kilatan waktu berlalu
dengan cepat
tak terasa ribuan
senja terlewat
bait-bait rindu
mengalir tanpa henti
di setiap semburat
rona jingga senja
rindu yang mulai tak
tahu diri
rindu yang lupa siapa
tuannya
sesak rasanya dada ini
ada rindu yang mulai berdesakan
di dalamnya
tapak jejak senyumnya
masih lekat dalam
ingatan ini
semakin dalam hingga
sulit dihilangkan
baris-baris kata yang
ia lantunkan
masih mengalir deras
bersama darah menuju
ke otak
hingga sulit untuk
dilupakan
siksamu begitu pedih
meninggalkan berkas
rindu
yang tak tahu diri
melekat kuat dalam
jantung hati
entah kau pergi
ataupun kembali
rindu ini akan menetap
disini
semakin mengakar
semakin menjalar
entah sampai kapan
terus seperti ini
dan ternyata aku sadar
aku masih rindu kamu,
tanpa mengenal waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar