Selasa, 28 Februari 2017

TEORI BELAJAR SIBERNETIK DAN PENERAPANNYA



oleh: Izmi Latifa Navida

1.                  Pengertian Teori Belajar Sibernetik
Sibernetik merupakan bentuk kata serapan dari kata ’Cybernetic’ yakni sistem kontrol dan komunikasi yang memungkinkan feedback atau umpan balik. Kini istilah sibernetik berkembang menjadi segala sesuatu yang berhubungan dengan internet, kecerdasan buatan dan jaringan komputer. Teori ini berkembang dengan sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi (penyampaian materi). Sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar yang berbeda.
2.                  Pemrosesan Informasi dalam Teori Belajar Sibernetik
Dalam teori belajar sibernetik berorientasi pada pemrosesan informasi, yaitu bagaimana kecakapan siswa dalam memproses informasi dan cara mereka dapat memperbaiki kecakapan untuk menguasai informasi. Selanjutnya digunakan acuan oleh seorang pengajar dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dalam penyampaian informasi kepada siswa lebih efektif.
Pemrosesan informasi dalam pembelajaran tidak terlepas dari komunikasi. Misalnya melalui komunikasi guru sebagai sumber menyampaikan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran yang berupa materi pelajaran, kepada penerima yaitu siswa dengan menggunakan simbol-simbol baik lisan, tulisan, dan bahasa non-verbal. Sebaliknya siswa akan menyampaikan beberapa pesan sebagai respon kepada guru (feedback) sehingga terjadi komunikasi dua arah.
Robert Gagne berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human capabilities) yang terdiri atas:
a)      Informasi verbal: hasil pembelajaran yang berupa informasi yang dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau kalimat) baik secara tertulis atau secara lisan. Informasi verbal bisa berupa pemberian nama atau label terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi atau pengertian, atau perumusan berbagai hal dalam bentuk verbal.
b)      Kecakapan intelektual: kecakapan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungan dengan menggunakan simbol-simbol. Kecakapan intelektual ini mencangkup kecakapan dalam membedakan (diskriminasi), konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum-hukum. Kecakapan ini sangat diperlukan dalam menghadapi pemecahan masalah.
c)      Strategi kognitif: kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dalam mengelola (management) keseluruhan aktivitasnya. Dalam proses pembelajaran, strategi kognitif ini mengarah pada kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berpikir agar terjadi aktifitas yang efektif.
d)     Sikap: hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih berbagai tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap dapat diartikan sebagai keadaan di dalam diri individu yang akan memberi arah kecenderungan bertindak dalam menghadapi sutu objek atau rangsangan.
e)      Kecakapan motorik: hasil pembelajaran yang berupa kecakapan gerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval). Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusurannya bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai informasi yang diinginkan diperoleh.
3.                  Proses Berpikir Algoritmik dan Heuristik dalam Teori Belajar Sibernetik
a)             Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir yang sistematis, tahap demi tahap, linear, konvergen, lurus menuju ke satu target tujuan tertentu. Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti kegiatan menjalankan mesin mobil, dalam menjalankan mesin mobil kegiatan yang dilakukan atau dijalankan secara berurutan.
b)             Proses berpikir heuristik, yaitu cara berpikir divergen, menuju ke beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berpikir heuristik. Contoh proses berpikir heuristik misalnya penemuan cara memecahkan masalah, dalam pembelajaran biasa dikenal dengan metode problem solving (pemecahan masalah sosial dari sebuah materi pembelajaran).
4.                  Aplikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
Model pembelajaran sibernetik yang sering disinonimkan dengan umpan balik (feedback) dalam konteks pendidikan umpan balik ini sangat penting artinya bagi keberhasilan belajar dan pembelajaran. Dengan adanya umpan balik dari siswa, guru akan mengetahui apakah materi yang disampaikan telah dipahami dan apa kesulitan siswa dalam memahami, jika ada selanjutnya tindakan remedial apa yang perlu dilakukan. Sebaliknya, umpan balik dari guru misalnya dalam bentuk nilai atas hasil kerja siswa akan mengingatkan kepada siswa sampai sejauh mana penguasaannya terhadap materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan umpan balik tersebut siswa dapat memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajarnya jika kurang memuaskan.
Gagne mengemukakan ada sembilan langkah pengajaran yang perlu diperhatikan oleh guru. Langkah-langkah tersebut adalah:
a)             Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa
b)             Memberikan informasi kepada siswa mengenai tujuan pengajaran dan topik-topik yang akan dibahas
c)             Merangsang siswa untuk memulai aktivitas pembelajaran
d)            Menyampaikan isi pelajaran yang dibahas sesuai dengan topik yang telah ditetapkan.
e)             Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa dalam pembelajaran.
f)              Memberikan peneguhan kepada prilaku pembelajaran siswa.
g)             Memberikan umpan balik terhadap prilaku yang ditunjukkan siswa
h)             Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
i)               Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan menggunakan hasil pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar