Oleh: Izmi
Latifa Navida
A. Pengertian Metode Inkuiri
Kata
inkuiri sering juga dinamakan heuriskin
yang berasal dari bahasa yunani, yang memiliki arti saya menemukan. Metode
inkuiri berkaitan dengan aktivitas
pencarian pengetahuan atau
pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu sehingga siswa akan menjadi pemikir kreatif yang mampu
memecahkan masalah. Metode inkuiri dapat pula diartikan sebagai metode
pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri
siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran
ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam
memecahkan masalah.
B. Karakteristik
Metode Inkuiri
1)
Metode inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Dalam proses
pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri
inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2)
Seluruh aktivitas yang dilakukan
siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self
belief). Dengan demikian, metode pembelajaran inkuiri menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator
belajar siswa.
3)
Tujuan dari penggunaan metode
inkuiri dalam pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis dan kritis atau mngembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental. Dengan demkian, dalam metode inkuiri siswa tidak
hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka
dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya secara optimal.
C. Prinsip-Prinsip Metode Inkuiri
(1)
Berorientasi pada pengembangan
intelektual
Tujuan utama
dari metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian,
metode ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada
proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh
mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa
beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.
(2)
Prinsip interaksi
Pembelajaran adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa
dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan
guru sebagai pengatur lingkungan yang mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan
kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
(3)
Prinsip bertanya
Kemampuan guru dalam bertanya pada pembelajaran yang
menggunakan metode inkuiri sangat diperlukan. Sebab dengan memberikan
pertanyaan kepada siswa akan melatih kemampuan berpikirnya. Oleh sebab itu,
kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan,
baik bertanya untuk melacak maupun bertanya untuk menguji kemampuan.
(4)
Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak reptil, otak limbik
maupun otak neokortek.
(5)
Pembelajaran yang bermakna
pembelajarannya yang menyediakan berbagai
kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam metode
inkiri, tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang diajukan.
D.
Langkah-Langkah
Metode Inkuiri
1)
Orientasi
Langkah
orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang
responsif sehingga dapat merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir
memecahkan masalah. Keberhasilan metode inkuiri sangat tergantung pada kemauan
siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah.
2)
Merumuskan
masalah
Merumuskan
masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persolan yang mengandung
teka teki. Persolan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk
berpikir dalam mencari jawaban yang
tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam metode inkuiri,
siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:
a.
Masalah
hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Dengan demikian, guru hendaknya tidak
merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik yang akan
dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang
telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa.
b.
Masalah
yang dikaji adalah masalah yang mengandung jawaban yang pasti. Artinya, guru perlu
mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawanbannya
sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
c.
Konsep-konsep
dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa.
Artinya, sebelum masalah itu dikaji melalui proses inkuiri, terlebih dahulu
guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa
siswa sudah memiliki pemahaman
tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
3)
Mengajukan
hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Dalam langkah ini, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan
permasalahan yang telah diberikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam memberikan hipotesis adalah dengan mengajukan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mengajukan jawaban sementara.
Selain itu, kemampuan berpikir yang ada pada diri siswa akan sangat dipengaruhi
oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan
demikian, setiap siswa yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan
hipotesis yang rasional dan logis.
4)
Mengumpulkan
data
Mengumpulkan
data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Kegiatan mengumpulkan data meliputi percobaan atau
eksperimen. Dalam metode inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, tugas dan
peran guru dalam tahap ini adalah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir
mencari informasi yang dibutuhkan.
5)
Menguji
hipotesis
Menguji
hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas
jawaban yang diberikan siswa. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
6) Merumuskan kesimpulan
Merumuskan
kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan hal yang utama dalam
pembelajaran. Biasanya yang terjadi dalam pembelajaran, karena banyaknya data
yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap
masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang
akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
E.
Kelebihan dan Kelemahan Dari Metode Inkuiri
·
Kelebihan
1)
Metode
inkuiri merupakan metode pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran akan
lebih bermakna.
2)
Metode
inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar
mereka.
3)
Metode
inkuiri merupakan metode yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat adanya perubahan.
4)
Keuntungan
lain adalah metode pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan
belajar yang bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
5)
Kelemahan
1)
Jika
metode inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
2)
Metode
ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar
3)
Dalam
mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4)
Selama
kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka metode inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
F.
Penerapan Metode Belajar Inkuiri dalam Sains
Dalam
implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), para ahli menyarankan
menciptakan iklim pembelajaran IPA yang kondusif. Melalui pembelajaran IPA di
sekolah dasar siswa dilatih untuk berpikir, membuat konsep ataupun dalil
melalui pengamatan, dan percobaan. Selain itu juga melalui pembelajaran IPA
diharapkan dapat menumbuhkan sikap dan nilai yang positif serta memupuk rasa cinta kepada alam sekitar
dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Pembelajaran
IPA merupakan wahana bagi siswa untuk memiliki kemampuan untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan, dan menerapkan konsep yang diperolehnya untuk menjelaskan
dan memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari; dan dari
segi sikap dan nilai siswa diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari
benda-benda di lingkungannya, bersikap ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri,
bertanggung jawab, dapat bekerja sama dan mandiri, sera mengenal dan memupuk
rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha
esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar