Oleh: Izmi Latifa Navida
Metode Pembelajaran Problem solving
1.
Pengertian
Metode Pembelajaran Problem solving
Metode pembelajaran problem solving merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaaian secara ilmiah.metode
ini tidak mengharapakan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran akan tetapi melalui metode
problem solving siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan.
Tujuan utama penggunaan
metode problem solving dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
a. Mengembangkan
kemampuan berfikir,terutama dalam mencari sebab akibat dan tujuan suatu
permasalahan.
b.
Memberikan pengetahuan dan kecakapan praktis yang bernilai atau bermanfaat bagi
keperluan kehidupan sehari-hari.
c. Belajar
bertindak dalam situasi baru.
d. Belajar
bekerja sistematis dalam memecahkan masalah.
2.
Karakteristik
Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode pembelajaran problem solving dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah.terdapat 3 ciri utama dari metode problem solving.
a. Metode
problem solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran
Artinya
dalam implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
siswa.
b. Aktivitas
pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.metode ini menempatkan
masalah sebagai kunci dari proses pembelajaran.
c. Pemecahan
masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah
3.
Kelebihan dan Kelemahan Metode
Problem Solving
a.
Kelebihan Metode Problem Solving
·
Metode ini membuat pendidikan disekolah menjadi
lebih relevan dengan kehidupan .
·
Dapat membiasakan para siswa menghadapi
permasalahan di dalam kehidupan.
·
Merangsang pengembangan berfikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh
·
Melatih siswa untuk mengidentifikasikan dan
melakukan penyelidikan
·
Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalm dunia nyata.
b.
Kelemahan
Metode Problem Solving
·
Manakala siswa tidak memiliki minat dan tidak
memiliki keercayaan bahwa masalah yang di pelajari sulit dipecahkan, maka
mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
·
Mengubah kebiasaan siswa belajar dari
mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok kadang memerlukan
berbagai sumber belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
·
Proses belajar mengajar dengan menggunakan
metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak.
Problem
Based Learning
1.
Pengertian Metode Based learning
Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan
strategi pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata yang berorientasi pemecahan
masalah dengan memanfaatkan berpikir kritis, sintetik dan praktikal melalui
pemanfaatan multiple intelegences dengan membiasakan belajar “Bagaimana
belajar”. Karena pembelajaran ini terpusat melalui masalah-masalah yang
relefan. Terpusat karena berisi scenario, tema, unit yang menempatkan kembali
kepada pembelajaran yang diinginkan.
Dari paparan
penjelasan tersebut diatas maka problem based learning atau pembelajaran
berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran.
Sehingga pembelajaran based learning dapat dikatakan sebagai sebuah strategi
pembelajaran yang memanfaatkan masalah-masalah yang actual sesuai dengan bidang
keilmuannya secara terintegrasi melalui pemanfaatan kecerdasan-kecerdasan
manusia meliputi IQ, EQ maupun SQ untuk mengembangkan pemikiran kritis dan
kreatif dari peserta didik.
Tujuan pembelajaran
berbasis masalah adalah:
a. Pemecahan
masalah secara efektif, efisien, menarik, terintegrasi dan fleksibel.
b. Pemecahan masalah dengan penuh inisiatif dan antusias.
c. Kemampuan
belajar mandiri dan menjadi habit (kebiasaan) dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mampu
berkolaborasi secara efektif, efisien dan menarik dalam sebuah kerja tim.
e. Ingin
meningkatkan secara maksimal daya tahan pengingatan atau retensi. Kita tidak
ingin hal-hal yang kita belajarkan berjalan di tempat atau tidak berdaya sama
sekali. Kita tidak memiliki waktu khusus untuk melatih seseorang, sehingga kita
perlu meyakinkan bahwa daya tahan pengingatan tinggi.
f. Untuk menjamin penyampaian informasi yang bukan hanya
sekedar transfer pengetahuan (transfer of knowledge) saja. Untuk itu, kita
perlu menjadikan pebelajar mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
setiap situasi.
2.
Karakteristik Pembelajaran Based
Learning
a. Menggunakan masalah sebagai fakta
serta alternative solusi yang dapat dilakukan.
b. Memfokuskan pada interdisiplin
keilmuan.
c. Menggunakan penyelidikan secara
otentik.
d. Hasil solusi akhir dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam PBL, siswa
dituntut bertanggungjawab atas pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan
untuk tidak terlalu tergantung pada guru. PBL membentuk siswa mandiri yang
dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka
jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator atau tutor yang memandu
siswa menjalani proses pendidikan. Ketika siswa menjadi lebih cakap dalam
menjalani proses belajar PBL, tutor akan berkurang keaktifannya.
Proses belajar PBL dibentuk dari
ketidakteraturan dan kompleksnya masalah yang ada di dunia nyata. Hal tersebut
digunakan sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar mengintegrasikan dan
mengorganisasi informasi yang didapat, sehingga nantinya dapat selalu diingat
dan diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi.
Masalah-masalah yang didesain dalam PBL memberi tantangan pada siswa untuk
lebih mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan
masalah secara efektif.
3.
Tahap-tahap
Pembelajaran Berbasis Masalah
(1) Tahap
1: Penyampaian Ide (Ideas)
(2)
Tahap 2: Penyajian Fakta yang Diketahui (Known
Facts)
(3) Tahap
3: Mempelajari Masalah ( Learning Issues)
(4) Tahap
4: Menyusun Rencana Tindakan (Action Plan)
(5) Tahap
5: Evaluasi
4.
Kelebihan
dan Kelemahan Metode Problem Based Learning
a.
Kelebihan
Metode Problem Based Learning
·
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memecahkan masalah-masalah menurut cara-cara atau gaya belajar individu
masing-masing. Dengan cara mengetahui gaya belajar masing-masing individu, kita
diharapkan dapat membantu menyesuaikan dengan pendekatan yang kita pakai dalam
pembelajaran.
·
Pengembangan keterampilan berpikir kritis
(critical thinking skills).
·
Peserta didik dilatih untuk mengembangkan
cara-cara menemukan (discovery), bertanya (questioning), mengungkapkan
(articulating), menjelaskan atau mendeskripsikan (describing) mempertimbangkan
atau membuat pertimbangan (considering), dan membuat keputusan
(decision-making). Dengan demikian, peserta didik menerapkan suatu proses kerja
melalui suatu situasi bermasalah, siang mengandung masalah.
b.
Kelemahan Metode Problem Based Learning
·
Pembelajaran model PBL memnbutuhksn waktu yang
lama.
·
Perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan
pemahaman dalam kegiatan belajar terutama membuat soal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar